KATA : Ketika Warna tak lagi berbicara, Ketika Gambar tak lagi Bersuara dan ketika Mata tak sanggup menatap.

Thursday, November 22, 2007

Benar Adanya


Di teras yang sama aku berdiri

Menunggu datangnya sebuah isyarat

Dimanakah pesan itu tersembunyi? Aku tidak dapat menangkapnya.

Mataku tak henti berdelik

Otakku tak henti berdialektik

Aku senantiasa menjaga kesadaranku

Walau mereka tak henti menghardikku

Aku pikir ini hanya sekedar ulasan

Sama seperti halnya tahun lalu

Tak ada tendensi apapun akan hal itu

Namun aku tetap saja menunggu meski itu ragu.

Aku hampir saja terlempar di hempas fatamorgana yang terus menyelimuti hati

Tapi aku tetap meyakinkan diriku kalu pesan itu benar adanya

Sebab angin tak pernah berbohong

Dan air takkan pernah ingkari janjinya

Apalagi tanah yang senantiasa setia meski terinjak,

Aku semakin tenang ketika sesosok keindahan menghampiri dan mememelukku dengan erat,,

Lantas Ia berkata “janganlah takut dan jangan bersedih, sesungguhnya ia benar adanya, ketika kebenaran itu ada, maka benarlah adanya, dan bersiaplah untuk menyambut kedatangannya”

Aku hanya terdiam, Hatiku terkunci, dan bumipun terhenti

Tak ada dealektika, tak ada retorika

“mengalirlah sepertihalnya air yang turun dari pegunungan menuju lautan”

Demikianlah pesan itu datang padaku

Tak enyah aku terhempas kedalam kesadaran

Ya, dia akan datang dan tidak akan berbohong,

Dalam mimpi aku dibaringkan, dalam kesadaran aku disiapkan

Kicauan burung, sorak para perajurit, dan deru ombak seketia meng-Ada

Dengan seketika aku berada diatas tanah yang subur adanya,

aku hanya tertegun lalu bergumam

“Inilah pesan itu, ia datang dengan kemenangan

Puji pada realitas tertinggi, karena ia benar adanya”

Tapi, satu lagi yang aku minta

“tolong bekali aku dengan cahaya, karena ia akan membawaku kepada kesaksian”

No comments: